Rabu, 27 Januari 2016

Tips Bergabung di Perusahaan MLM


Multi Level Marketing atau selanjutnya disingkat MLM adalah strategi pemasaran dimana tenaga penjual (sales) tidak hanya mendapatkan kompensasi atas penjualan yang mereka hasilkan, tetapi juga atas hasil penjualan sales lain yang mereka rekrut atau yang lebih dikenal dengan istilah “downline”. Istilah lain yang digunakan untuk MLM adalah penjualan piramida, pemasaran jaringan, dan pemasaran berantai. (sumber: Wikipedia).
Perusahaan yang mengusung model MLM seringkali mendapatkan kritik dan cemoohan masyarakat dikarenakan kegiatannya yang menyalahgunakan arti sebenarnya bisnis MLM (skema piramida). Tidak hanya itu, MLM dewasa ini sebagian besar mementingkan perekrutan anggota baru ketimbang target penjualan produknya, belum lagi metode “komisi” yang rumit dan bersifat “memperdaya” para calon membernya. Bahkan yang lebih parah lagi adalah para calon member akan dijelaskan keuntungan-keuntungan yang akan didapatkan bila bergabung di perusahaan tersebut tanpa menjelaskan resiko dan kerugiannya. Alih-alih sebuah jalan menuju kebebasan finansial, malah semakin merugi.
Sebagai masyarakat yang belum mengerti seluk beluk MLM, maka akan dengan mudah terperdaya dengan janji-janji puluhan bahkan ratusan juta perhari apabila berhasil merekrut sejumlah downline. Terkadang juga, ada beberapa promotor, upline, sponsor, dan istilah-istilah sejenis yang bersifat “memaksa” agar calon membernya bergabung di perusahaan MLM.
Walaupun demikian, tidak semua perusahaan MLM adalah penipuan. Hanya saja, penilaian masyarakat mengenai MLM sudah terlanjut dicap sebagai bisnis yang buruk. Beberapa penyebabnya adalah ketidakjelasan jenis produk yang dipasarkan, harga produk yang tidak terjangkau, serta keharusan membayar sejumlah uang yang tidak sedikit hanya untuk bergabung menjadi member baru. Namun, jika anda memutuskan untuk bergabung pada sebuah perusahaan MLM, ada baiknya anda memperhitungkan segala sesuatunya dengan matang. Berikut beberapa poin yang bisa anda pertimbangkan sebelum bergabung. Ini berdasarkan pengalaman saya saat ada beberapa perusahan MLM yang mengajak saya dan teman saya bergabung.

1.        IJIN USAHA
Perusahaan apapun yang bergerak dibidang apapun jika ingin memiliki legalitas di mata hukum, maka perusahaan tersebut harus memiliki ijin usaha, baik SIUPL (Surat Ijin Usaha Penjualan Langsung) dari Menteri Perdagangan, NPWP, dan sejenisnya. Bukankah para calon member akan lebih percaya jika perusaahan memiliki legalitas hukum ? Sehingga tidak ada kekhawatiran akan legalitas perusahaan itu sendiri.


2.        JENIS PRODUK
Jenis produk yang dipasarkan juga bisa menjadi pertimbangan anda selanjutnya. Lihatlah produk yang ditawarkan, jenisnya apa ? Apakah produk tersebut layak dipasarkan atau sebaliknya. Apakah produk tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat ? Perhatikan juga harga jual produk. Apakah bisa terjangkau bagi masyarakat luas, bahkan masyarakat yang ekonominya dibawah rata-rata. Jika anda sudah memahami hal ini, tentu anda akan berpikir sebuah produk jika terlalu mahal dan tidak dibutuhkan masyarakat, maka bisa dipastikan produk tersebut tidak akan laku di pasaran. Mengapa demikian ? Ada beberapa perusahaan MLM yang mengharuskan calon membernya membeli sebuah produk. Biasanya dijadikan satu paket dengan biaya pendaftaran. Sebenarnya tidak menjadi masalah apabila anda bergabung dengan membayar sejumlah uang, asalkan biaya pendaftaran terjangkau dan produk yang dipasarkan memang akan menguntungkan anda, meskipun anda tidak mencari downline untuk mengembangkan jaringan anda.

3.        SISTEM
Pelajari seluk beluk sistemnya. Bila perlu, tanyakan kepada orang yang mengajak anda bergabung. Tanyakan sistemnya seperti apa ? Tentunya yang memberikan penjelasan kepada anda adalah orang yang sudah bergabung dan mengerti bagaimana sistem perusahaan tersebut dijalankan. Bagaimana mungkin bisa meyakinkan calon member jika orang yang sudah menjadi member tidak mengerti sistem perusahaannya sendiri ?

4.        FASILITAS
Hal ini juga tidak kalah pentingnya. Anda memutuskan untuk bergabung dengan membayar sejumlah uang yang mungkin menurut anda tidak sedikit. Namun, karena iming-iming janji manis dari sang promotor, anda rela meminjam uang, menjual harta benda pribadi anda. Saya sarankan, JANGAN LAKUKAN ITU !!! Ada baiknya anda menanyakan fasilitas yang akan anda dapatkan setelah bergabung, apakah setara dengan uang yang anda keluarkan. Ingat, tujuan anda bergabung adalah untuk kebebasan finansial dan hidup yang lebih baik dari segi ekonomi. Jadi, jangan ngutang sana sini apalagi sampai menjual harta benda pribadi. Tunggu saja anda memiliki cukup uang untuk bergabung, toh perusahaan tersebut tidak akan kemana-kemana.

5.        RESIKO
Pertimbangkan juga resiko jika anda bergabung dengan perusahaan MLM. Jika ternyata anda tidak bisa merekrut member baru (dowline) apakah anda tetap untung atau tidak ? Hal ini ada hubungannya dengan fasilitas yang diberikan pada saat anda bergabung. Kesimpulannya, jika anda sudah promosikan produk perusahaan ke seratus orang namun tak ada yang ingin bergabung, maka anda masih bisa menikmati fasilitas yang diberikan perusahaan.

6.        PERHITUNGAN BONUS
Anda bisa menanyakan hal ini kepada orang yang melakukan prospek kepada anda. Tanyakanlah perhitungan bonus yang akan anda dapatkan jika bergabung (biasanya memang itu yang langsung dipaparkan), baik dari penjualan produk maupun dari perekrutan member. Tanyakan sejelas-jelasnya, bila perlu mintalah upline tersebut mengulang lagi jika anda belum paham. Jika anda rasa perhitungan bonusnya adil dan menguntungkan anda maupun downline anda nantinya, maka silahkan anda memutuskan untuk bergabung.

7.        WAJIB atau TIDAK MEREKRUT MEMBER
Hal ini yang sering kali menjadi dilema para calon member baru yang ingin bergabung, termasuk anda juga. Sebenarnya untuk yang satu ini lebih kepada oknum yang mempromosikan perusahaannya. Mengapa demikian ? Biar saya jelaskan. Ketika ada kalimat seperti ini “Anda akan mendapatkan bonus APABILA/JIKA anda berhasil meyakinkan 1 atau 2 orang untuk bergabung di perusahaan kami”. Baiklah, kata APABILA/JIKA tersebut maksudnya TIDAK MEWAJIBKAN ANDA MEREKRUT MEMBER. Ini seringkali menjadi kesalahan para upline yang membahasakan sistem perekrutan downline.

8.        BUKTI SUKSES
Ini dia hal yang paling sakral dari bagi calon member, termasuk anda. Calon member umumnya meminta bukti kesuksesan upline atau promotornya. Jika mereka tidak sukses dibisnis MLM tersebut, untuk apa anda bergabung ? Yang ada anda hanya akan menyesali keputusan anda sendiri. Terkadang ada beberapa upline yang memperlihatkan kesuksesan orang lain setelah merekrut sejumlah anggota. Ingat, MEREKRUT ANGGOTA bukan UNTUNG DARI MENJUAL PRODUK. Sehingga, bisa dipastikan tujuan perusahaan MLM tersebut lebih mementingkan merekrut anggota daripada memasarkan produk perusahaan. Hal ini karena bonus untuk merekrut anggota lebih besar dari pada komisi penjualan produk. Namun, yang perlu anda pikirkan adalah produk tersebut jika memang bermanfaat bagi masyarakat, maka akan terus dicari. Semakin banyak produk terjual, maka semakin banyak untung yang anda dapatkan (komisi). Tanpa ada rekrut-rekrut member atau downline, anda tetap untung dari berjualan produknya saja. Yang menjadi perbedaan hanya waktu dan besar bonus yang didapatkan. Sederhana bukan ?

9.        JIKA ANDA TIDAK PUNYA MEMBER
Saya sarankan anda jangan terbuai dulu dengan bonus ratusan juta rupiah. Pasalnya jika anda tidak bisa merekrut member satu orang pun, anda pasti akan putus asa (jika perusahaan lebih fokus kepada memperbesar jaringan dan anda diwajibkan mencari downline/member baru). Langkah selanjutnya, anda bisa jadi meminta arahan dari upline anda. Jika upline anda tidak mampu mengarahkan, lalu siapa lagi yang akan anda andalkan ?

10.    LOKASI
Penting bagi anda untuk mengetahui lokasi perusahan tersebut didirikan, baik perusahaan pusat maupun perusahaan cabang. Hal ini dimaksudkan agar anda bisa mencari atau mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai perusahaan tersebut selain dari informasi yang telah diberikan oleh upline, baik dari segi sistemnya maupun produknya. Jika tidak ada kantor cabang, minimal memiliki kantor pusat serta dicantumkan informasi customer service, yakni nomor hotline ataupun e-mail yang bisa dihubungi jika sewaktu-waktu anda memiliki masalah dalam menjalankan bisnis MLM tersebut.

Itulah beberapa poin yang bisa menjadi pertimbangan anda sebelum bergabung di dunia MLM. Tidak semua perusahaan MLM merugikan membernya, tidak semua MLM menipu membernya, namun perusahaan MLM sudah terlanjur dicap merugikan orang banyak. Entah salah perusahaan atau oknumnya.
Pikirkanlah matang-matang sebelum anda bergabung, pelajari keseluruhan dari perusahaan tersebut. Perhitungkan dengan seksama, jangan terbuai dengan keuntungan yang menggiurkan. Saya sarankan juga jangan meninggalkan pekerjaan lama anda hanya karena anda ingin bergabung di sebuah perusahaan MLM.
Mohon maaf apabila ada salah kata. Artikel ini saya terbitkan berdasarkan keresahan saya yang melihat beberapa teman saya telah menjadi korban perusahan MLM yang tidak bertanggung jawab. Bukan semata-mata menghakimi semua perusahaan MLM itu buruk.
Ingat, penyesalan datangnya belakangan, kalau datangnya di depan, namanya pendaftaran.

Thanks for the readers.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar